Babadotan (Sunda) atau bandotan (Jawa) merupakan tumbuhan liar yang mudah ditemukan di mana saja, di ladang, kebun, pekarangan rumah, pinggir jalan, atau di tepi kali. Babadotan (Ageratum conyzoides L.) yang di Cina disebut sheng hong ji memang mudah tumbuh di mana saja, sehingga dikenal sebagai tumbuhan pengganggu atau gulma.
Banyak yang tidak menyukainya, di samping sebagai gulma babadotan juga merupakan tumbuhan yang tidak sedap dipandang, tidak enak dicium. Bila daunnya telah layu, babadotan mengeluarkan bau tidak enak. Namun, siapa sangka tumbuhan ini sangat bermanfaat untuk pengobatan. Puluhan penyakit bisa ditangkal dan disembuhkan dengan babadotan.
Babadotan merupakan terna semusim yang tumbuh tegak, tinggi tidak lebih dari satu meter, bercabang, batang bulat berambut panjang, bila menyentuh tanah akan keluar akar. Daun bertangkai, letaknya berhadapan bersilang, helaian daun bulat telur dengan pangkal membuka dan ujung runcing, tepinya bergerigi. Kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun.
Bunga majemuk berkumpul tiga atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkal, warnanya putih. Buahnya berwarna hitam kecil. Babadotan mempunyai sifat kimiawi dan efek farmakologis, seperti rasa sedikit pahit dan pedas. Penurun panas, anti-toksin, menghilangkan bengkak dan menghentikan pendarahan. Juga mempunyai efek sebagai peluruh haid, kencing dan kentut.
Dengan kandungan kimia seperti asam amino, organacid, minyak terbang coumarin, ageratochromene, friedelin, juga potassium chlorida, babadotan manjur untuk mengobati demam, sakit tenggorokan, radang paru, bisul, eksim, borok, radang telinga, mencegah kehamilan hingga tumor rahim. Berikut ramuan babadotan untuk beberapa penyakit:
1. Perdarahan rahim, sariawan, bisul, bengkak karena memar : Rebus 10-15 g herba bandotan dalam dua gelas air bersih sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.
2. Tumor rahim : Rebus 30-60 g herba bandotan kering segar atau 15-30 g herba kering dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Selain direbus, herba segar dapat juga ditumbuk. Air rebusan atau air perasannya diminum satu gelas sehari.
3. Sakit tenggorokan : (1). Cuci 30-60 g daun bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Selanjutnya, peras dan saring. Tambahkan larutan gula batu ke dalam air perasan secukupnya dan aduk sampai rata. Minum ramuan dan lakukan tiga kali sehari. (2). Cuci daun bandotan secukupnya, lalu jemur sampai kering. Selanjutnya, giling sampai menjadi serbuk. Tiupkan serbuk ke dalam tenggorokan penderita.
4. Malaria, influenza : Rebus 15-30 g herba bandotan kering dalam dua gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan dua kali sehari.
5. Perut kembung, mulas, muntah : Cuci satu buah tumbuhan bandotan ukuran sedang sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan pengobatan ini 2-3 kali sehari sampai sembuh.
6. Perawatan rambut : Cuci, daun dan batang bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Oleskan hasil tumbukan ke seluruh kulit kepala dan rambut. Tutup kepala dengan sepotong kain. Biarkan selama 2-3 jam. Selanjutnya, bilas rambut hingga bersih.
7. Sakit telinga tengah akibat radang : Cuci herba bandotan segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Hasilnya, peras dan saring. Gunakan air perasan yang terkumpul untuk obat tetes telinga. Sehari 4 kali, setiap kali pengobatan sebanyak 2 tetes.
8. Luka berdarah, bisul, eksim : Cuci herba bandotan segar secukupnya sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Turapkan ramuan ke bagian tubuh yang sakit, lalu balut dengan perban. Dalam sehari, ganti balutan 3-4 kali. Lakukan pengobatan ini sampai sembuh.
9. Bisul, borok : Cuci satu tumbuhan herba bandotan segar sampai bersih. Tambahkan sekepal nasi basi dan seujung sendok teh garam, lalu giling sampai halus. Turapkan ke tempat yang sakit, lalu balut dengan perban.
10. Rematik( istilah kedokteran : reumatik), bengkak karena keseleo : Sediakan satu genggam daun dan batang muda tumbuhan bandotan segar, satu kepal nasi basi, dan 1/2 sendok teh garam. Selanjutnya, cuci daun dan batang muda sampai bersih, lalu tumbuk bersama nasi dan garam. Setelah menjadi adonan seperti bubur kental, turapkan ramuan ke bagian sendi yang bengkak sambil dibalut. Biarkan selama 1-2 jam, lalu balutan dilepaskan. Lakukan perawatan seperti ini 2-3 kali sehari. Dari berbagai sumber
Sumber Artikel : http://kumeokmemehdipacok.blogspot.co.id
sumber gambar : http://hkti.org |
Banyak yang tidak menyukainya, di samping sebagai gulma babadotan juga merupakan tumbuhan yang tidak sedap dipandang, tidak enak dicium. Bila daunnya telah layu, babadotan mengeluarkan bau tidak enak. Namun, siapa sangka tumbuhan ini sangat bermanfaat untuk pengobatan. Puluhan penyakit bisa ditangkal dan disembuhkan dengan babadotan.
Babadotan merupakan terna semusim yang tumbuh tegak, tinggi tidak lebih dari satu meter, bercabang, batang bulat berambut panjang, bila menyentuh tanah akan keluar akar. Daun bertangkai, letaknya berhadapan bersilang, helaian daun bulat telur dengan pangkal membuka dan ujung runcing, tepinya bergerigi. Kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun.
Bunga majemuk berkumpul tiga atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkal, warnanya putih. Buahnya berwarna hitam kecil. Babadotan mempunyai sifat kimiawi dan efek farmakologis, seperti rasa sedikit pahit dan pedas. Penurun panas, anti-toksin, menghilangkan bengkak dan menghentikan pendarahan. Juga mempunyai efek sebagai peluruh haid, kencing dan kentut.
Dengan kandungan kimia seperti asam amino, organacid, minyak terbang coumarin, ageratochromene, friedelin, juga potassium chlorida, babadotan manjur untuk mengobati demam, sakit tenggorokan, radang paru, bisul, eksim, borok, radang telinga, mencegah kehamilan hingga tumor rahim. Berikut ramuan babadotan untuk beberapa penyakit:
1. Perdarahan rahim, sariawan, bisul, bengkak karena memar : Rebus 10-15 g herba bandotan dalam dua gelas air bersih sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.
2. Tumor rahim : Rebus 30-60 g herba bandotan kering segar atau 15-30 g herba kering dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Selain direbus, herba segar dapat juga ditumbuk. Air rebusan atau air perasannya diminum satu gelas sehari.
3. Sakit tenggorokan : (1). Cuci 30-60 g daun bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Selanjutnya, peras dan saring. Tambahkan larutan gula batu ke dalam air perasan secukupnya dan aduk sampai rata. Minum ramuan dan lakukan tiga kali sehari. (2). Cuci daun bandotan secukupnya, lalu jemur sampai kering. Selanjutnya, giling sampai menjadi serbuk. Tiupkan serbuk ke dalam tenggorokan penderita.
4. Malaria, influenza : Rebus 15-30 g herba bandotan kering dalam dua gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan dua kali sehari.
5. Perut kembung, mulas, muntah : Cuci satu buah tumbuhan bandotan ukuran sedang sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan pengobatan ini 2-3 kali sehari sampai sembuh.
6. Perawatan rambut : Cuci, daun dan batang bandotan segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Oleskan hasil tumbukan ke seluruh kulit kepala dan rambut. Tutup kepala dengan sepotong kain. Biarkan selama 2-3 jam. Selanjutnya, bilas rambut hingga bersih.
7. Sakit telinga tengah akibat radang : Cuci herba bandotan segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Hasilnya, peras dan saring. Gunakan air perasan yang terkumpul untuk obat tetes telinga. Sehari 4 kali, setiap kali pengobatan sebanyak 2 tetes.
8. Luka berdarah, bisul, eksim : Cuci herba bandotan segar secukupnya sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Turapkan ramuan ke bagian tubuh yang sakit, lalu balut dengan perban. Dalam sehari, ganti balutan 3-4 kali. Lakukan pengobatan ini sampai sembuh.
9. Bisul, borok : Cuci satu tumbuhan herba bandotan segar sampai bersih. Tambahkan sekepal nasi basi dan seujung sendok teh garam, lalu giling sampai halus. Turapkan ke tempat yang sakit, lalu balut dengan perban.
10. Rematik( istilah kedokteran : reumatik), bengkak karena keseleo : Sediakan satu genggam daun dan batang muda tumbuhan bandotan segar, satu kepal nasi basi, dan 1/2 sendok teh garam. Selanjutnya, cuci daun dan batang muda sampai bersih, lalu tumbuk bersama nasi dan garam. Setelah menjadi adonan seperti bubur kental, turapkan ramuan ke bagian sendi yang bengkak sambil dibalut. Biarkan selama 1-2 jam, lalu balutan dilepaskan. Lakukan perawatan seperti ini 2-3 kali sehari. Dari berbagai sumber
Sumber Artikel : http://kumeokmemehdipacok.blogspot.co.id